Rabu, 27 Januari 2021

MAWAR BERDURI

 "Cintaku bagaikan mawar, indah tapi menyakitkan"

Namaku Yogas. Aku bersekolah di SMA Garuda. Aku pernah menyukai seseorang. Kana namanya. Seorang perempuan secantik bunga mawar yang pernah aku kira akan menetap dihatiku. Namun ternyata hanya sekedar singgah dan hanya meninggalkan luka. Kisah cintaku ini dimulai dari bangku kelas XII IPA 1, sedangkan dia saat itu duduk di kelas XII IPS 2. Pertemuan ku dengannya dimulai hari itu. Hari dimana dia menolongku ketika aku sedang benar-benar terpuruk. Dia membuatku bangkit dan mengajarkanku untuk selalu mensyukuri hidup yang telah Tuhan berikan untukku.

“Jangan pernah menyerah ya, karena hidupmu masih panjang. Kamu harus bersyukur loh masih punya orang tua yang lengkap. Banyak orang di luar sana yang bahkan tidak mempunyai orang tua. Jadi bersyukurlah.” Sederet kalimat ajaib yang mampu menyejukan hatiku keluar dari bibir manisnya. Saat itu aku sedang dalam keadaan yang entah aku sendiri pun tidak mengerti.

 Kalimatnya membuatku tersadar, bahwa bagaimanapun hidup yang kita jalani harus di syukuri.

“Gimana keadaan kamu sekarang? udah lebih baik dari kemarin kan?” Tanya Kana padaku, siang itu.

Udah kok,makasih buat yang kemarin.” Jawabku.

Iya sama-sama. Santai aja.” Ucapnya pelan dengan seulas senyuman di wajahnya.

Setelah kejadian tersebut aku dan dia menjadi dekat. Menghabiskan jam istirahat bersama, membaca buku di perpus bersama dan melakukan hal kecil lainnya. Hal tersebut membuat warga sekolah terkadang mengira kami berpacaran. Di tambah, dia sering sekali memberiku perhatian lebih layaknya orang pacaran. Semenjak itu aku mulai merasakan ada yang aneh dengan perasaan ku. Ada rasa yang berbeda setiap aku dekat dengannya, Aku selalu merasa nyaman bersamanya. Segala perhatian yang diberikan seperti energi positif terhadap kehidupanku. Aku semakin memahami dengan keanehanku, bahwa aku mulai memiliki rasa untuknya. Rasa mencintai yang dirasakan anak muda pada umumnya. Namun, seiring waktu berjalan, rasa itu semakin menjadi. Bahkan, terkadang aku tidak menyadari bahwa cinta dapat membutakan segalanya. Sekarang terjadi padaku, seharusnya aku tidak menaruh perasan sedalam ini untuknya. aku mencintai orang yang seharusnya tidak aku cintai sedalam ini.

Hari itu aku memberanikan diri untuk memberikannya sebuah surat yang telah ku tuliskan seluruh perasaanku padanya. Aku ingin mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya.

“Kana, aku punya sesuatu buat kamu." Kataku dengan gugup.

“O ya apa itu?” Tanyanya dengan raut wajah yang penasaran.

Aku mengeluarka surat itu dari saku celanaku dan dengan hati-hati ku berikan padanya “Ini. tapi kamu bacanya di dalam kelas aja ya jangan disini.” Kataku kemudian pergi setelah melihat anggukan kepalanya tanda setuju.

 

Kana aku nggak tau harus mulai darimana dulu,

Kana,

Kamu yang datang tanpa suara

Kamu yang kini ada dihati

Dulu kita adalah sepasang orang asing yang tak saling mengenal

Dan dipertemukan karena cinta

Kana,

Kamu adalah penerang dalam hidupku

Ketika keadaan terburukku

Yang aku sendiripun tidak tahu harus apa

Tapi kamu memberiku semangat

Memberi aku kehidupan

Kana,

Kamu adalah sosok yang aku butuhkan saat ini

Jujur aku ingin mengungkapkan perasaan ini

Perasaan yang akhir-akhir ini mengganggu tidur ku tiap malamnya

Aku mencintaimu.

Jangan pernah tanya kenapa perasaan ini bisa ada

Karena aku sendiripun tidak tahu...

Tapi aku benar-benar sayang kepadamu

Ingin rasanya menjadi pelindungmu

Ingin rasanya selalu ada untuk mu

Ingin rasanya menjadi tempatmu bercerita.

...

Yogas

 

Kana hanya terdiam. Dia bingung dengan apa yang barusan dia baca. Perasaan Yogas padanya. Padahal, selama ini dia hanya menganggap lelaki itu hanya teman. Teman yang sedang membutuhkan pertolongan tidak lebih. Tapi Yogas...?

Perasaan bersalah menyelimuti hati Kana. Perasaan sepenuhnya bukan pada Yogas melainkan lelaki bernama Eric, siswa kelas 12 IPA 2. Tapi apa yang harus dia lakukan? Apa yang harus dikatakan pada Yogas agar tidak menyakiti hati lelaki tersebut? Sedangkan baru saja kemarin Eric menyatakan perasaannya padaku, dan aku tentu saja menerimanya karena aku menyukainya.

Aku benar-benar bingung, apakah aku harus berbicara pada Eric tentang ini? Mungkin saja dia punya solusi. Baiklah, setelah pulang sekolah ini aku akan menceritakannya pada Eric.” Kana berbicara pada dirinya sendiri.

Sementara itu disisi lain, Yogas dengan hati penuh harap menunggu kabar dari Kana.

“Gas, sebelumnya aku minta maaf. Aku ngga bisa nerima kamu.” Kata Kana pada Yogas, di dampingi Eric, kekasih Kana.

Yogas terdiam mendengar perkataan Kana.

“Selama ini, aku hanya menganggpmu temanku. Teman baikku. Dan... Lagi pula aku sudah jadian sama Eric. Jadi, maaf...” Kana menatap Yogas yang masih memilih diam. Harpan Yogas sia-sia. Langit seperti runtuh saat itu juga. Sekilas dia melirik Eric yang disamping Kana. Yogas berusaha untuk tersenyum meski getir.

“Ya, tak apa.” Akhirnya Yogas membuka mulutnya meski dengan suara lirih. “Tak apa, aku mengerti. Aku saja yang terlalu berharap dan berimajinasi tinggi. Aku ucapkan selamat kepada kalian. Semoga kalian bahagia.” Kata Yogas, sejenak kemudian berlalu meninggalkan Kana dan Eric dengan penuh rasa kasihan pada lelaki tersebut.

 

Namun, semua telah temui sisi sunyi

Saat kau pergi tinggalkan diri

Dimana janji yang kau untai

Tuk arungi kisah yang kian lunglai

 

Kau hanya pembohong keji

Dengan kata sembunyikan arti

Janji itu telah berakhir

 

Tertusuk mawar berduri

Yang kau balut begitu rapi

Hingga aku sadari

Kini,

Cintamu hanyalah sunyi

 

Selesai .

 

 

Ditulis oleh, Angelica Aura Putri, Putri Winenti, Shela Enjellika dan Yesa Agista

Tidak ada komentar:

Posting Komentar