Abdul Kodir, lahir di Indramayu pada tanggal 08 April 1986 tepatnya di Desa Sekarmulya Kec. Gabus Wetan. Beliau terlahir dari keluarga wirausaha yang berkecukupan. Alm. ayahnya adalah seorang wirausaha yang mendirikan usaha kecil di rumahnya sendiri. Sedangkan, ibunya hanya ibu rumah tangga biasa pada umumnya. Meski disibukan dengan pekerjaannya, semasa hidupnya, ayah beliau mendidik semua anaknya dengan keras agar mampu hidup mandiri. Ketika ayah beliau meninggal, beliau dan kelima saudaranya diasuh oleh ibunya. Meski sendirian, ibu beliau mendidik keenam anaknya dengan baik. Mengajarkan beliau dan saudaranya untuk hidup mandiri, disiplin dan bekerja keras seperti yang dulu diajarkan Alm. suaminya kepada anak-anaknya.
Beliau menempuh pendidikan dasarnya di SD Negeri VI Gabus Kulon dan lulus pada tahun 1999. Kemudian beliau melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Gabus Wetan dan lulus pada tahun 2003. Sedangkan untuk pendidikan menengahnya beliau melanjutkan di SMA 1 Kroya. Namun, dikarenakan pada saat itu terhambat biaya serta tuntutan keluarga untuk menjadi kepala keluarga menggantikan ayahnya, beliau tidak melanjutkan kejenjang perguruan tinggi seperti teman-teman lainnya pada saat itu.
Selepas lulus dari
SMA beliau memutuskan untuk bekerja dirumah dengan mendirikan usaha
kecil-kecilan yaitu bengkel dan servis
elektronik. Karena beliau seorang
pekerja keras, beliau dipercaya
oleh kepala SMK BBM Kandanghaur untuk mengajar sebagai guru produktif pada bidang keahlian Teknik Bisnis Sepeda
Motor. Selang setahun masa kerjanya, beliau kembali dipercaya menjadi Kepala Program Studi Teknik Bisnis Sepeda Motor hingga sekarang.
Pengalaman selama mengajarnya, beliau sempat mengikuti pelatihan guru di Yamaha pada tahun 2018 dan mendapatkan sertifikat Bronz dari Yamaha, sertifikat tersebut diperuntukan untuk Standart Kelas Mekanik Yamaha Tingkat Awal. Pada saat itu beliau mempunyai rencana bahwa empat tahun yang akan datang, beliau ingin melanjutkan pendidikannya kejenjang perguruan tinggi dan rencana tersebut terwujud di tahun ini. Kini beliau tengah belajar untuk mendapat gelar sarjanannya di Sekolah Tinggi Sains Nahdlatul Ulama (STS NU) Losarang.
Beliau yang pekerja keras dan memiliki kreatifitas tinggi, memberikan banyak pelajaran untuk kita. Bahwa pangkat maupun pendidikan yang tinggi tidak menjanjikan untuk membuat seseorang sukses. Kreatifitas, kemampuan dan kesuksesan beliau sejak muda yang hanya tamatan sekolah menengah atas dapat sejajar dengan para sarjana tinggi. “Syukuri apa yang telah kita miliki, tidak semua orang bisa memiliki apa yang sekarang kita miliki.” Tutur beliau dalam wawancara. Oleh karena itu, beliau pun berpesan untuk siswa-siswi SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur agar jangan pernah malu dengan apa yang kita miliki harus tetap semangat belajar dan jangan pernah putus asa karena cita-cita kelak bisa kita raih.
Ditulis
oleh:
Putri Winenti, Shela Enjelika dan
Neng Kuliah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar