Pais
Sani Indrayuda, Kepala Program Studi Multimedia SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur
lahir di Solo, 22 April 1994. Beliau yang kerap disapa Pak Pais, terlahir dari keluarga
yang kurang mampu. Ayahnya seorang supir bus, sedangkan ibunya seorang ibu
rumah tangga biasa. Kedua orang tuanya asli dari Kota Solo, Jawa Tengah. Beliau
adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Kedua adiknya terdiri dari satu perempuan
dan satu laki-laki. Sejak kecil beliau di didik kedua orang tuanya untuk saling
menyayangi dan selalu bersikap adil serta sabar menghadapi adik-adiknya. Dari
latar belakang keluarga yang seperti itu membuat jiwa kemandirian beliau
tertanam sejak kecil.
Beliau
mulai pendidikan sekolah dasarnya di Solo, Jawa Tengah. Namun, ketika baru
menginjak bangku kelas tiga sekolah dasar, beliau memutuskan berhenti sekolah
lantaran ibunya meninggal dunia. Semenjak itu, beliau dan adik-adiknya hidup
dengan ayahnya yang hanya bekerja sebagai seorang supir bus. Hingga tidur dan
makan pun di bus. Kehidupan yang seperti itu beliau jalani selama tiga tahun.
Hingga pada usia beliau sembilan tahun, beliau pindah ke Indramayu, Jawa Barat
mengikuti ayahnya. Disana, beliau hidup bersama neneknya dan melanjutkan
pendidikan dasarnya atas dorongan neneknya. Selama bersekolah, beliau pernah
juara cerdas cermat Matematika tingkat kabupaten sehingga membuat beliau
mendapatkan beasiswa penuh selama mengenyam pendidikannya di sekolah dasar.
Namun, sangat disayangkan, karena masalah keluarga, kembali beliau berhenti
sekolah. Namun dengan tekad yang keras akhirnya beliau lulus sekolah dasarnya
di SDN 1 Gabuswetan pada tahun 2008. Kemudian melanjutkan sekolah ke MTS Guppi
Gabuswetan dan lulus pada tahun 2011.
Pada
saat itu, dengan kendala jarak yang cukup jauh dari tempat tinggalnya serta
kekurangan uang saku, membuat beliau menetap sementara sekaligus menjadi
pengurus dan marbot masjid sekolah tersebut. Sehingga, ketika beliau
melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di SMK Bangun Bangsa Mandiri
Kandanghaur dan megambil Program Studi Teknik Komputer dan Jaringan, menetap di
sekolah sudah tidak terasa asing lagi. Kehidupan seperti itu beliau jalani
sampai beliau lulus dari SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur pada tahun 2014.
Berbekal
keuletan selama menjadi siswa, setelah lulus dari sekolah menengah atasnya, meski
tidak berlangsung lama, beliau juga memiliki pengalaman bekerja sebagai tenaga
administrasi di LPK Bahasa Korea yang ada di Desa Gembreng. Setelah itu, beliau
dipercaya kepala SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur untuk bekerja sebagai Laboratory
Assistant (Laboran) Program Studi Multimedia.
Kemudian menikah di tahun 2015 dan menetap di
Desa Gabus Kulon bersama istrinya.
Melihat
kerja keras serta tanggung jawabnya selama menjadi Laboran, kepala SMK Bangun Bangsa
Mandiri Kandanghaur kembali menaruh kepercayaan kepada beliau untuk menjadi
Staf Tata Usaha. Namun, pengalaman mengajarnya di dapat secara tidak sengaja.
Pada saat itu beliau hanya menjadi guru pengganti salah satu guru produktif
Multimedia yang tengah mengambil cuti mengajar. Sehingga pada tahun 2016,
berbekal dari pengalamannya tersebut akhirnya beliau diangkat menjadi guru
tetap produktif Multimedia sampai sekarang.
Pada
proses kegiatan belajar mengajar, menurut beliau para siswa lebih cepat
memahami penugasan praktik dibandingkan berpikir menyerap dan menjelaskan
materi bahkan mengerjakan tugas-tugas dalam buku. “Dalam praktik, siswa lebih cepat paham karena jika tidak bisa melakukan
percobaan dapat diulang kembali. Sedangkan dalam proses penyerapan materi yang
dijelaskan oleh guru, masih banyak siswa yang tidak paham karena apa yang
dijelaskan terkadang tidak bisa diulang kembali.” Tutur beliau dalam
wawancara siang itu.
Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil, mungkin itulah yang dirasakan beliau saat ini. Tahun 2019 beliau resmi memangku jabatan Kepala Program Studi Multimedia tanpa melepas jabatannya sebagi Staf Tata Usaha dan pengajar sampai sekarang. Menilik kembali latar belakang beliau, semenjak mengenyam pendidikan di SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur sampai memilih mengabdikan dirinya disana, beliau merasakan bahwa apa yang menjadi motto sekolah tersebut, “Memutus Garis Kemiskinan, Mengawal Potensi Anak Bangsa” benar-benar berdampak terhadap dirinya sendiri sebagai alumni sekolah tersebut. Dimana beliau telah menemukan potensi dirinya di bidang ilmu desain Multimedia. Beliau pun berharap SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur menjadi sekolah terdepan, sukses dan tetap mempertahankan mottonya.
Ditulis
oleh: Wisnasari dan Siti Badriah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar