Sabtu, 28 November 2020

SITU BOLANG

Hari itu dia mengajakku untuk pergi jalan ke tempat wiasata yang sekarang tengah digandrungi oleh anak-anak muda di Indramayu seusia kami. Ya, Situ Bolang. Tanpa pikir panjang, dengan anggukan kepala cepat ku setujui ajakannya. “Mari berangkat!” Ajaknya sangat senang. Esoknya, kami pun siap pergi yang sebelumya berkemas dengan penampilan ala kadarnya. Kami tidak berdua. Kami pergi bersama dengan dua teman kami yang lainnya.

Bermodal sepeda motor butut ala anak muda, dia memboncengku dengan pelan dan hati-hati. Sepanjang perjalanan, kami banyak bercerita. Tentang masalah ini, itu bahkan menceritakan perilaku salah satu orang yang tidak kami sukai. Perjalanan yang cukup jauh dan memakan waktu, mengingat usia si kuda besi yang kami tunggangi, kami memutuskan berhenti sejenak melepas dahaga. Es tebu dipinggir jalan menjadi pilihan kami.  Seketika panas dan lelah saat itu hilang setelah meneguk es tebu si ibu penjual tersebut Menyegarkan. Membuat energi untuk melanjutkan perjalanan muncul lebih Kkkk~ :D

Di perjalanan kami menjumpai sebuah mobil bak terbuka yang membawa papan besar dan karen. Karena kencangnya angin, tiba-tiba papan itu melayang jatuh di tengah-tengah jalan. Secara sigap, di menghentikan laju motor dan menyuruh kami turun untuk membantu mengangkat papan agar tidak terinjak oleh kendaraan lain. Aku tersenyum melihat kesigapan perilakunya.

Perjalanan yang cukup jauh. Akhirnya kami pun sampai di tujuan. Sejenak beristirahat sebelumakhirnya kami berswap foto dengan pemandangan Situ Bolang yang menyegarkan mata. Aku hanya duduk diam melihat kedua temanku asik dengan kameranya masing-masing menunggu dia yang pergi membelikan kami minuman.

Hampir berjam-jam kami menghabiskan waktu di tempat tersebut. Sudah dirasa membosankan, kami memutuskan berpindah tempat di area jalan wisata tersebut. Sebelumnya kami biasa saja, tertawa sembari melihat-lihat hasil jepretan kami tadi. Tapi, beberapa detik kemudian kami dikejutkan dengan seseorang yang menegur kami dengan suara yang sangat keras.

Kamu lagi apa di sini?!” Tanya orang tersebut dengan nada yang sangat tidak bersahabat membuat kami hampir terlonjak kaget dari pijakan.

“Sudah dikasih motor bukannya buat sekolah, malah keluyuran ke mana-mana!” Lanjutnya orang tersebut, yang ternyata saudara sepupu laki-laki temanku. “Bilangnya berangkat ekstrakurikuler. Eh nyatanya buat jalan-jalan...!” masih dengan nada marah, sepupu temanku memarahi kami habis-habis. Kami hanya tertunduk diam tanpa berani melawan. Setelah hampir setengah jam kami dimarahi, kami disuruh pulang saat itu juga. Di perjalanan pulang kami membicarakan kejadian ketika dimarahi tadi. Ada rasa bersalah, kesal, lucu dan memalukan yang kami rasakan. Sebenarknya, salah kami juga telah berbohong kepada orang di rumah. Kami sepakat berjanji untuk tidak mengulanginya.

Hari semakin sore, aku pun sampai di rumah dengan aman, dengan jinjingan kantong plastik berisi sekotak seblak. Ya seblak. Makanan kesukaanku. Dia membelikanku dalam perjalanan pulang tadi. Terima kasih, sudah membuat hariku menyenangkan.

End.

Karya Khofifah

CEMILAN DAN SECANGKIR KOPI

Di malam yang sunyi ini ku hanya bisa menyendiri

Di sudut ruang yang sepi

Meratapi setiap masalah dan problema

di kehidupan yang menyedihkan ini

Tak ada menemani

Selain cemilan gurih dan manisnya secangkir kopi

Sedikir memperindah malah yang ku lalui

Meski nyatanya pedih

Terimakasih cemilan dan secangkir kopi

Denganmu aku bisa melewati

Malam kelam penuh canda seri

...

Karya, Muhammad Awal

PROFIL KEPALA PROGRAM STUDI TEKNIK BISNIS SEPEDA MOTOR SMK BANGUN BANGSA MANDIRI KANDANGHAUR


Abdul Kodir, lahir di Indramayu pada tanggal 08 April 1986 tepatnya di Desa Sekarmulya Kec. Gabus Wetan. Beliau terlahir dari keluarga wirausaha  yang berkecukupan. Alm. ayahnya adalah seorang wirausaha yang mendirikan usaha kecil di rumahnya sendiri. Sedangkan, ibunya hanya ibu rumah tangga biasa pada umumnya. Meski disibukan dengan pekerjaannya, semasa hidupnya, ayah beliau mendidik semua anaknya dengan keras agar mampu hidup mandiri. Ketika ayah beliau meninggal, beliau dan kelima saudaranya diasuh oleh ibunya. Meski sendirian, ibu beliau mendidik keenam anaknya dengan baik. Mengajarkan beliau dan saudaranya untuk hidup mandiri, disiplin dan bekerja keras seperti yang dulu diajarkan Alm. suaminya kepada anak-anaknya.

Beliau menempuh pendidikan dasarnya di SD Negeri VI Gabus Kulon dan lulus pada tahun 1999. Kemudian beliau melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Gabus Wetan dan lulus pada tahun 2003. Sedangkan untuk pendidikan menengahnya beliau melanjutkan di SMA 1 Kroya. Namun, dikarenakan pada saat itu terhambat biaya serta tuntutan keluarga untuk menjadi kepala keluarga menggantikan ayahnya, beliau tidak melanjutkan kejenjang perguruan tinggi seperti teman-teman lainnya pada saat itu.

Selepas lulus dari SMA beliau memutuskan untuk bekerja dirumah dengan mendirikan usaha kecil-kecilan yaitu bengkel dan  servis elektronik. Karena beliau  seorang pekerja keras, beliau dipercaya oleh kepala SMK BBM Kandanghaur untuk mengajar sebagai guru produktif pada bidang keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor. Selang setahun masa kerjanya, beliau kembali dipercaya menjadi Kepala Program Studi Teknik Bisnis Sepeda Motor hingga sekarang.

Pengalaman selama mengajarnya, beliau sempat mengikuti pelatihan guru di Yamaha pada tahun 2018 dan mendapatkan sertifikat Bronz dari Yamaha, sertifikat tersebut diperuntukan untuk Standart Kelas Mekanik Yamaha Tingkat Awal. Pada saat itu beliau mempunyai rencana bahwa empat tahun yang akan datang, beliau ingin melanjutkan pendidikannya kejenjang perguruan tinggi dan rencana tersebut terwujud di tahun ini. Kini beliau tengah belajar untuk mendapat gelar sarjanannya di Sekolah Tinggi Sains Nahdlatul Ulama (STS NU) Losarang.




Beliau yang pekerja keras dan memiliki kreatifitas tinggi, memberikan banyak pelajaran untuk kita. Bahwa pangkat maupun pendidikan yang tinggi tidak menjanjikan untuk membuat seseorang sukses. Kreatifitas, kemampuan dan kesuksesan beliau sejak muda yang hanya tamatan sekolah menengah atas dapat sejajar dengan para sarjana tinggi. “Syukuri apa yang telah kita miliki, tidak semua orang bisa memiliki apa yang sekarang kita miliki.” Tutur beliau dalam wawancara. Oleh karena itu, beliau pun berpesan untuk siswa-siswi SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur agar jangan pernah malu dengan apa yang kita miliki harus  tetap semangat belajar dan jangan pernah putus asa karena cita-cita kelak bisa kita raih.



Ditulis oleh: Putri Winenti, Shela Enjelika dan Neng Kuliah

Kamis, 12 November 2020

PROFIL KEPALA PROGRAM STUDI MULTIMEDIA SMK BANGUN BANGSA MANDIRI KANDANGHAUR



Pais Sani Indrayuda, Kepala Program Studi Multimedia SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur lahir di Solo, 22 April 1994. Beliau yang kerap disapa Pak Pais, terlahir dari keluarga yang kurang mampu. Ayahnya seorang supir bus, sedangkan ibunya seorang ibu rumah tangga biasa. Kedua orang tuanya asli dari Kota Solo, Jawa Tengah. Beliau adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Kedua adiknya terdiri dari satu perempuan dan satu laki-laki. Sejak kecil beliau di didik kedua orang tuanya untuk saling menyayangi dan selalu bersikap adil serta sabar menghadapi adik-adiknya. Dari latar belakang keluarga yang seperti itu membuat jiwa kemandirian beliau tertanam sejak kecil.

Beliau mulai pendidikan sekolah dasarnya di Solo, Jawa Tengah. Namun, ketika baru menginjak bangku kelas tiga sekolah dasar, beliau memutuskan berhenti sekolah lantaran ibunya meninggal dunia. Semenjak itu, beliau dan adik-adiknya hidup dengan ayahnya yang hanya bekerja sebagai seorang supir bus. Hingga tidur dan makan pun di bus. Kehidupan yang seperti itu beliau jalani selama tiga tahun. Hingga pada usia beliau sembilan tahun, beliau pindah ke Indramayu, Jawa Barat mengikuti ayahnya. Disana, beliau hidup bersama neneknya dan melanjutkan pendidikan dasarnya atas dorongan neneknya. Selama bersekolah, beliau pernah juara cerdas cermat Matematika tingkat kabupaten sehingga membuat beliau mendapatkan beasiswa penuh selama mengenyam pendidikannya di sekolah dasar. Namun, sangat disayangkan, karena masalah keluarga, kembali beliau berhenti sekolah. Namun dengan tekad yang keras akhirnya beliau lulus sekolah dasarnya di SDN 1 Gabuswetan pada tahun 2008. Kemudian melanjutkan sekolah ke MTS Guppi Gabuswetan dan lulus pada tahun 2011.

Pada saat itu, dengan kendala jarak yang cukup jauh dari tempat tinggalnya serta kekurangan uang saku, membuat beliau menetap sementara sekaligus menjadi pengurus dan marbot masjid sekolah tersebut. Sehingga, ketika beliau melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas di SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur dan megambil Program Studi Teknik Komputer dan Jaringan, menetap di sekolah sudah tidak terasa asing lagi. Kehidupan seperti itu beliau jalani sampai beliau lulus dari SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur pada tahun 2014.

Berbekal keuletan selama menjadi siswa, setelah lulus dari sekolah menengah atasnya, meski tidak berlangsung lama, beliau juga memiliki pengalaman bekerja sebagai tenaga administrasi di LPK Bahasa Korea yang ada di Desa Gembreng. Setelah itu, beliau dipercaya kepala SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur untuk bekerja sebagai Laboratory Assistant (Laboran) Program Studi Multimedia. Kemudian menikah di tahun 2015 dan menetap di Desa Gabus Kulon bersama istrinya.

Melihat kerja keras serta tanggung jawabnya selama menjadi Laboran, kepala SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur kembali menaruh kepercayaan kepada beliau untuk menjadi Staf Tata Usaha. Namun, pengalaman mengajarnya di dapat secara tidak sengaja. Pada saat itu beliau hanya menjadi guru pengganti salah satu guru produktif Multimedia yang tengah mengambil cuti mengajar. Sehingga pada tahun 2016, berbekal dari pengalamannya tersebut akhirnya beliau diangkat menjadi guru tetap produktif Multimedia sampai sekarang.



Pada proses kegiatan belajar mengajar, menurut beliau para siswa lebih cepat memahami penugasan praktik dibandingkan berpikir menyerap dan menjelaskan materi bahkan mengerjakan tugas-tugas dalam buku. “Dalam praktik, siswa lebih cepat paham karena jika tidak bisa melakukan percobaan dapat diulang kembali. Sedangkan dalam proses penyerapan materi yang dijelaskan oleh guru, masih banyak siswa yang tidak paham karena apa yang dijelaskan terkadang tidak bisa diulang kembali.” Tutur beliau dalam wawancara siang itu.

Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil, mungkin itulah yang dirasakan beliau saat ini. Tahun 2019 beliau resmi memangku jabatan Kepala Program Studi Multimedia tanpa melepas jabatannya sebagi Staf Tata Usaha dan pengajar sampai sekarang. Menilik kembali latar belakang beliau, semenjak mengenyam pendidikan di SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur sampai memilih mengabdikan dirinya disana, beliau merasakan bahwa apa yang menjadi motto sekolah tersebut, “Memutus Garis Kemiskinan, Mengawal Potensi Anak Bangsa” benar-benar berdampak terhadap dirinya sendiri sebagai alumni sekolah tersebut. Dimana beliau telah menemukan potensi dirinya di bidang ilmu desain Multimedia. Beliau pun berharap SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur menjadi sekolah terdepan, sukses dan tetap mempertahankan mottonya.


Ditulis oleh: Wisnasari dan Siti Badriah


Sabtu, 07 November 2020

PERINGATAN HARI SANTRI NASIONAL TAHUN 2020 DI SMK BANGUN BANGSA MANDIRI KANDANGHAUR

        Hari Santri Nasional ditetapkan lewat Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional itu terkait dengan peranan para santri dalam melawan Belanda saat agresi militer kedua. Untuk memperingati jasa para santri tersebut, beberapa sekolah turut merayakan Hari Santri Nasional, sebut saja SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur.




        Seperti sudah menjadi sebuah rutinitas setiap tahunnya, SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur menggelar upacara dan nonton bareng film “Sang Kiai” untuk memperingati momen tersebut. Bagi SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur sendiri, Hari Santri merupakan momentum penting untuk menumbuhkan rasa keberagamaan berbangsa dan bertanah air. Ada banyak nilai dan karakter yang bisa ditiru oleh siswa dari para santri, di antaranya budaya mengaji dan mengkaji. Namun, di tahun 2020 ini SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur tidak dapat menggelar upacara seperti tahun-tahun sebelumnya dikarenakan Covid-19.



        Di tahun ini, SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur menggelar kegiatan siraman rohani yang hanya diikuti siswa kelas X saja untuk memperingati Hari Santri tersebut. Bpk. Dr., H. Masduki Duryat, sebagai tamu undangan acara tersebut memaparkan tentang pelajar dan lingkup pergaulannya di masa modern. Namun, sebelum menjalankan kegiatan Hari Santri, seperti biasa seluruh siswa melaksanakan shalat dhuha terlebih dahulu. Setelah selesai, seluruh siswa langsung mengisi daftar hadir kemudian memasuki ruangan yang sudah disiapkan. Sebelum acara ini dimulai, tak lupa eskstrakurikuler hadroh SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur pun ikut memeriahkan acara tersebut.



        Acara berjalan lancar sesuai dengan harapan, bahkan beberapa siswa megajukan pertanyaan terkait dengan materi penceramah yang disampaikan. Hingga ke penghujung acara, ditutup dengan nonton bareng film “Sang Kiai”, dimana film tersebut terdapat pesan tersirat bahwa kita harus Selalu bersyukur dan tidak takut akan rezeki, melawan segala bentuk kemungkaran, mengutamakan adab kepada guru, menghormati dan memuliakan guru dan juga selalu berjuang untuk menjaga bangsa dan negara.


Ditulis oleh Shela Enjelika

Seberapa Pentingkah Peringatan Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia Di SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur?

Juara Kedua Lomba Menulis Artikel Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia (Kategori Kelompok) SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur Tahun 2020

Ditulis oleh: Shela Enjelika, Putri Winenti, Angelica A. Putri, Neng Kuliah, dan Novia Fitriani

 

Apakah kalian tahu apa itu bulan bahasa? Kapan bulan bahasa itu ditetapkan? Mungkin, dikalangan masyarakat biasa bulan bahasa masih terdengar asing, tetapi berbeda halnya bagi para jurnalis atau orang yang berkecimpung di dunia bahasa. Hal tersebut sudah terdengar sangat familiar. Menurut sebuah narasumber, bulan bahasa adalah bulan yang bertujuan untuk mengenalkan kita kepada sastra bahasa Indonesia. Seperti tergambar pada latarbelakang pencetusannya, pada hari Sumpah Pemuda yang terbentuk di bulan Oktober tepatnya pada tanggal 28 oktober 1928. Dimana bulan bahasa mulai diterapkan berdasarkan perjuangan pemuda Indonesia seperti yang tertuang di dalam isi Sumpah Pemuda sendiri bahwa bahasa Indonesia dijunjung tinggi sebagai bahasa persatuan yang mempersatukan bangsa Indonesia. Hal tersebutlah membuat Bulan Oktober ditetapkan sebagai Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia. Ada banyak keistimewaan bulan bahasa, jika diuraikan satu persatu tidak akan ada habisnya. Salah satu keistimewaannya adalah dimana kita bisa tahu tentang jenis sastra Indonesia, siapa yang menjadi sastrawan dan sastrawanita di Indonesia hal tersebut dapat kita pelajari dari bulan bahasa ini.

Bagi para jurnalis muda yang baru menggeluti dunia sastra, butuh banyak masukan dan ilmu yang harus mereka pelajari hingga mampu menjadi sastrawan dan sastrawanita dunia. Namun kebanyakan orang berpikir bahwa menjadi seorang jurnalis itu sulit dan membosankankan. Tapi pada kenyataannya menjadi seorang jurnalis itu mudah dan menyenangkan. Selain banyak mendapatkan teman juga banyak mendapatkan ilmu juga pengetahuan lebih jauh dari sebelumnya.




Ilmu menulis tersebut bisa kita dapat melalui kegiatan seminar yang diadakan sebagai salah satu bentuk peringatan bulan bahasa. Apalagi untuk sekarang bulan bahasa sudah banyak diperingati di sekolah-sekolah, baik di tingkat menengah  maupun perkuliahan. Salah satu contohnya di SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur. Kegiatan seminar bulan bahasa diadakan pada tanggal 8 Oktober 2020, diikuti oleh kurang lebih 20 peserta dari berbagai tingkatan dan jurusan. Selain itu, kegiatan seminar juga dihadiri oleh Narasumber Ibu Zahra Amin selaku Direktur Media Mubadalah. Kegiatan seminar tersebut diselenggarakan guna memperingati Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia, dengan mengusung tema “Meningkatkan Pemahaman dan Pengetahuan Teknologi Melalui Literasi Digital” dengan harapan kegiatan yang dilaksanakan ini dapat menjadikan siswa-siswi SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur sebagai pengguna teknologi yang cerdas serta dapat memilah mana informasi yang benar sesuai fakta dan mana yang hanya karangan belaka.



Pada seminar tersebut, peserta belajar tentang bagaimana cara agar menyukai kegiatan tulis menulis, menjadi jurnalis yang kompeten dan profesional, dan mengenalkan cara penulisan yang baik dan benar. Baik dari tata penulisan maupun tata bahasa, dari mulai pengenalan tanda baca, penempatan kata yang baik serta penulisan EYD yang benar.




Seluruh peserta juga dikenalkan dengan sebuah komunitas/organisasi Mubadalah. Mubadalah adalah sebuah komunitas yang berisi tentang konten-konten islam, ilmu tafsir dan hal-hal yang positif untuk dibaca oleh orang lain. Selain itu, terdiri juga dari orang-orang yang ingin dan benar-benar menyukai tentang sastra bahasa. Komunitas ini sangat terbuka untuk umum. Siapa pun yang menbutuhkan kritik dan saran tentang bagaimana cara menulis yang benar, membuat artikel yang baik, membuat puisi dan masih banyak lagi dapat kita sampaikan dalam komunitas tersebut.




Melihat dan mengikuti kegiatan seminar bulan bahasa di SMK Bangun Bangsa Mandiri, kita akan tahu dan sadar bahwa sebenarnya peringatan bulan bahasa sangatlah penting. Selain sebagai bentuk cara menumbuhkan rasa cinta kita terhadap bahasa Indonesia juga sebagai bahan pembelajar terkhususnya untuk para siswa. Sehingga, kita akan menyadari bahwa bulan bahasa tidak hanya penting bagi para jurnalis muda saja tetapi untuk semua kalangan masyarakat.

Jumat, 06 November 2020

NEGERI YANG KITA CINTA

Indonesia,

Kita terlahir di negeri ini

 Menjadi anak bangsa Indonesia

Yang berdiri tegap

Menghadap sang saka

Yang bersatu dengan bahasa

Bahasa Indonesia

Namun, masih banyak anak bangsa yang tak cinta

Dengan bahasa pribumi kita

Menggunakan kata yang salah

Bahkan tak turut bangga

Meski belajar tidaklah mudah

Marilah kita cintai negeri kita

Cintai bahasa Indonesia

Dengan niat pantang menyerah

Memperbaiki penggunaan bahasa

Demi negeri yang kita cinta

Ayolah anak bangsa!

Jadilah panutan untuk semua orang

Menjunjung tinggi bahasa persatuan


Karya Hermawatiningsih

Media Sosial, Sarana Tindak Kejahatan Yang Bersembunyi di Balik Topeng Anonim

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, mengungkapkan pendapat, kritik dan saran kepada suatu lembaga atau perseorangan. Media sosial juga dapat digunakan untuk mencurahkan perasaan penggunanya terkait dengan kehidupan sehari-hari yang mereka jalani. Sebut saja facebook, twitter dan instagram adalah sebuah bentuk media sosial yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk berbagi kepada khalayak ramai.

Semakin banyak pengguna media sosial di Indonesia, berdampak pula pada perubahan akhlak dan budaya ketika bersosialisasi di depan publik. Orang-orang bebas menyuarakan pendapatnya ke depan publik melalui jejaring sosial. Mereka tidak peduli dengan apa yang mereka sampaikan, apakah menyinggung pihak tertentu atau tidak. Bahkan, ada yang secara sengaja melakukan tindak kejahatan seperti penyebaran hoax, penyerangan bahkan perundungan terhadap lembaga ataupun perseorangan. Tapi mirisnya, orang-orang yang melakukan hal buruk tersebut menggunakan akun-akun anonim atau palsu.

Tidak hanya itu, marak berita yang beredar bahwa akun-akun anonim tindak kejahatan seperti perundungan banyak dilakukan oleh seorang pelajar. Seorang pelajar yang mayoritasnya diberikan didikan budi pekerti di sekolah, mampu melakukan hal seperti itu. Bahkan, baru-baru ini media sosial Tik Tok menjadi ajang sebagian orang untuk mengekspresikan perasaanya, terutama kalangan pelajar. Bagi pelajar yang menggunakan media sosial tidak dengan bijak akan dapat meruntuhkan akhlak yang dimilikinya.

Jika melihat dari sisi positifnya, media sosial dapat memperluas jaringan pertemanan. Menggunakan jejaring sosial, kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang belum kita kenal sekalipun dari berbagai penjuru dunia. Situs jejaring sosial pun membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati.

 

Ditulis oleh Wisnu Ade Putra