Tema : Covid - 19 dan Kegiatan Belajar di Rumah
Karya tulis, Rinawati
Awalnya saya merasa senang dan
bahagia saat dirumahkan atau belajar dirumah karena adanya wabah virus corona,
dengan begitu masa-masa prakerin akan usai dalam waktu yang lebih singkat dari
yang sudah disepakati sebelumnya. Walaupun masa-masa prakerin memang
menyenangkan akan tetapi rasanya saya juga rindu dengan suasana kelas yang
selalu meninggalkan kesan kerinduan disetiap pertemuannya. Kegiatan belajar
dirumah awalnya hanya dua minggu sesuai dengan anjuran pemerintah, itulah yang
membuat saya bahagia karena setelah kegiatan belajar di rumah selesai maka saya
akan berjumpa lagi dengan teman-teman di sekolah. Akan tetapi kegiatan belajar
di rumah ternyata diperpanjang sampai waktu yang tidak ditentukan. Awalnya saya
masih merasa senang, dengan begitu kegiatan sidang prakerin akan diundur sampai
waktu yang tidak ditentukan. Akan tetapi kegiatan belajar dirumah yang terus
menerus diperpanjang membuat saya merasa bosan. Dikarenakan tidak bisa bertemu
dengan teman-teman, tentunya yang paling saya rindukan adalah uang saku yang
biasa saya dapat ketika sekolah, namun saat ini saya tidak bisa mendapatkannya
karena kegiatan belajar di rumah. Apalagi wabah virus corona ini atau biasa
disebut covid-19 yang semakin hari semakin merajalela membuat segala aktifitas
terhenti dan harus dilaksanakan dirumah. Wabah ini juga membuat banyak korban
meninggal dunia yang semakin hari semakin banyak, hingga mencapai ratusan.
Wabah ini pun membuat warga Indonesia harus di lockdown. Hal ini yang
membuat masyarakat kalangan menengah ke bawah yang penghasilannya hanya cukup
untuk makan bahkan kurang, kini harus kehilangan mata pencaharian mereka.
Kini yang bisa mereka lakukan hanya menunggu belas kasihan orang yang mampu
dari kalangan atas juga pemerintah. Entah sampai kapan, jika virus ini tak
kunjung pergi maka penghasilan mereka dari kalangan atas juga akan terhenti.
Lantas, mereka yang tak mampu akan mengharapkan bantuan dari siapa lagi? mereka
hanya bisa berdoa semoga wabah ini segera usai. Saat ini banyak dari mereka
yang harus menjadi gelandangan karena tak mampu lagi untuk menyewa tempat
tinggal dan kebijakan pemerintahlah yang mereka tunggu saat ini untuk
kelangsungan hidupnya. Covid-19 inilah virus yang mematikan segala kegiatan dan
aktifitas yang biasa dilakukan. Bahkan kegiatan belajar-mengajar yang biasa
dilakukan di sekolah pun harus dilakukan di rumah. Kebiasaan warga Indonesia
yang tak pernah lepas dari berkerumun dan berkumpul pun harus dihentikan
sementara yang entah sampai kapan. Apalagi di bulan suci Ramadhan ini bulan
yang selalu ditunggu-tunggu banyak orang karena bulan inilah yang biasanya
dijadikan ladang untuk mencari pahala dan dibulan ini juga banyak orang
bersilaturahmi bahkan pulang ke rumah orang tuanya. Namun, ramadhan tahun ini
tidak bisa mereka lakukan karena mengikuti anjuran dari pemerintah untuk tidak
mudik untuk mengurangi dampak penyebaran virus corona, agar tidak terpapar
virus mematikan ini. Baru kali ini saya tidak merasa bahagia saat kegiatan
belajar-mengajar dirumahkan dan mungkin bukan hanya saya saja yang
merasakannya. Banyak orang juga berpikir demikian, yang biasanya jalan-jalan
saat libur kini tak bisa dilakukan lagi karna virus corona yang semakin hari
semakin meluas hampir ke seluruh dunia dan karena virus ini juga banyak
berita-berita hoax beredar yang membuat masyarakat menjadi semakin resah dan
takut.
Covid… Covid… Covid… inilah yang
sedang menjadi perbincangan dunia, hampir seluruh dunia terkena dampak dari
virus ini. Virus kecil mematikan inilah sebutan banyak orang terhadap wabah
virus corona yang membuat banyak orang harus kehilangan orang-orang yang mereka
sayangi. Banyak kegiatan yang harus dihentikan dan ditunda sementara waktu
karenanya kegiatan ujian yang seharusnya sudah selesai tahun ini. Banyak siswa
kelas XII yang merasa kecewa akan hal ini, yang seharusnya menjadi kenangan terindah
yang membuat kesan tak terlupakan pun tidak bisa mereka lakukan. Tapi menurut
saya, mereka adalah lulusan yang akan selalu diingat banyak orang karena mereka
spesial tak akan ada lulusan yang seperti mereka.
Mantap, teruslah berlatih menulis maka kau akan genggam dunia ... ��
BalasHapusTerima kasih :)
Hapus