Kau seperti kunang-kunang yang hadir dalam semilir angin dingin
Yang datang dikala sepi dan sunyiku seperti candu bagiku
Rasanya aku hanya ingin melihat senyuman itu walau aku
tau kau dan aku
Hanya terhalang oleh jarak dan waktu
Kini rinduku menyelinap dalam selimut
Fana, warna merah jambu
Walau ku tak bisa mengungkapkan rasa ini tapi
setidaknya aku mengerti
Bahwa rindu ini tak bisa hanya diukur dengan coretan
kata-kata
Ingin rasanya aku menemuimu
Namun aku tersadar dari lamunanku bahwa itu semua
hanya ilusi semata
Kau seperti fatamorgana
Kau hanya berada di dalam imanjinasi dan bayanganku
Yang selalu tersusun rapih tentangmu
Nyatanya kau tetap tinggal dalam mimpiku
Aku harap semesta berpihak padaku
Aku harap di regenerasi yang akan datang
Kau tak lagi menjadi fana bagiku
Aku yakin suatu saat nanti bisa melihat senyummu
langsung
Dan jarak bukan lagi menjadi penghalang
Bagiku, kau seperti sajak dan kata yang ku tuliskan
dalam buku diaryku
Tentang betapa ku mencintai dan mengagumimu
Tapi nyatanya aku hanya menjadi pengagum rahasiamu
Dalam diam sajaku.
Karya, Ulkiyatul Jannah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar