Tema : Covid-19 dan Kegiatan Belajar
di Rumah
Karya tulis, Ul Kiyyatul Jannah
Saat libur awalnya
senang. Saat belum ada himbauan, saat Indramayu belum ada berita Indonesia
terkena covid-19. Tapi setelah itu paradoks, semuanya pun menyesuaikan.
Ditambah tugas yang terus menerus berdatangan, tugas diluar pemahaman, kesiapan
dan tugas yang menyulitkan. Ceritaku saat libur, hanya di rumah namun sesekali berkumpul
bersama teman yang dekat dan bisa dijangkau serta masih steril dari penyebaran
virus. Sesekali pula keluar rumah untuk mencari jaringan atau sinyal guna menyelesaikan
ataupun mencari tahu tugas sekolah yang diberikan, karena rumahku termasuk
kawasan susah sinyal. Banyak rencana yang sudah dipersiapkan untuk libur
sekolah namun hampir semuanya mutlak dibatalkan karena untuk membantu
pemerintah dalam menangani penyebaran corona virus disiase.
Saat dirumah, banyak
pula pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Dengan orang tua yang kurang
paham dengan tugas-tugas yang diberikan guru kepadaku. Walau sering rebahan
namun tak tenang bila terus mengerjakan tugas, tak fokus dengan orang tua yang
selalu menasihati untuk tidak berlama-lama dengan handphone. Bahkan,
berlama-lama diam diluar yang sebenarnya mengerjakan tugas dan mencari jaringan
atau sinyal pun tetap mendapat teguran mereka. Dari libur ini banyak perubahan,
dari jam tidur yang tidak teratur, mandi semuanya, perut sering merasakan lapar,
mata perih karena berlama-lama melihat layar handphone atau sinar biru,
perjalanan yang dibatasi, bersosial yang dibatasi dan lain sebagainya. Intinya,
ceritaku tak jauh beda dengan yang lain. Mungkin yang membedakan, aku tak
keseringan diam di rumah dan tak jarang main keluar rumah. Mulai dari
kepentingan rumah, pribadi bahkan tugas.
Virus corona, tentang
hal tersebut berdampak juga kepada pemudik. Banyak warga yang setelah pulang
mudik harus diperiksa di rumah sakit dulu, karena khawatir terjadi apa-apa. Setelah
semuanya baik-baik saja tidak adanya gejala Covid-19 maka warga yang telah
mudik bisa pulang ke rumah keluarga. Namun, tenaga kesehatan di rumah sakit Indramayu
menghadapi kelangkaan pasokan alat-alat kesehatan hal tersebut menimbulkan
kekhawatiran meski sejatinya wabah tersebut baru dimulai, untuk sementara setiap
pasiennya diberikan antiseptik gratis agar terhindar dari virus Covid-19. Para tenaga
medis melihat pasien yang datang dengan gejala khas Covid-19 yaitu demam,
batuk, kadang-kadang sakit tenggorokan, sakit paru-paru, sakit dada. Orang lain
datang dengan gejala gastro-intestinal yaitu mual, muntah, diare, yang telah
diidentifikasi sebagai kemungkinan gejala awal Covid. Mereka juga memperhatikan
bahwa para pasien datang dengan mata merah, mata mereka merah di pinggirannya. Pasien
yang datang kemudian ternyata positif Covid, mereka bisa melihat penyakitnya di
wajah mereka, di mata mereka. Bahkan, UGD rumah sakit sepenuhnya pasien
Covid.
Namun, ada beberapa cara
pencegahan agar tidak terkena virus ini, yaitu dengan:
- Jamu empon empon, jahe merah, biang kunyit, kayu
manis, dan sereh. Campuran rempah tersebut dinilai bisa meningkatkan daya
tahan tubuh, sehingga tidak sedikit orang yang mengonsumsinya untuk
mencegah tertular Covid-19.,
- Kemampuan jeruk untuk melawan corona didapat dari
kandungan flavonoid berjenis hesperidin di dalamnya. Hesperidin dianggap
mampu memberikan perlindungan untuk tubuh dari serangan bakteri dan
- Jambu biji
- Daun kelor
Selain itu juga harus tetap rajin cuci tangan setiap hari, harus tetap memakai masker di saat bepergian, tetap makan makanan yang sehat dan bergizi, berolahraga yang teratur, berjemur setiap jam tujuh agar sehat, sholat dan berdzikir supaya terhindar dari Covid-19 dan tetap di rumah jika tidak berkepentingan.
...
Aku kangen sekolah, kangen belajar, kangen
teman teman, kangen lingkungan sekolah
Duka kan menjadi suka ketika corona pergi
dari muka bumi ini
Kedatanganmu membuat orang-orang berlalu
lalang
Mencari makanan, kebutuhan sehari hari,
demi tetap sehat
Tapi apakah kamu tidak tau corona?
Banyak rakyat-rakyat miskin kehilangan
pekerjaan
Banyak orang-orang bertahan hidup demi
melawan virusmu
Banyak orang-orang yang selalu dihadapkan
kematian setiap hari
Sorak suara keluarga mengasihi semua
ruangan
Air mata jatuh deras seperti hujan kemarin
malam
Yang disambut guntur berita duka selalu
datang silih berganti tanpa henti
Aku harap bumiku lekas sembuh dari duka
tak kunjung henti
Aku harap kau cepat pergi darinya bumi ini
corona
Semua orang ingin tenang damai dan tentram
Dan tertidur pulas tak lagi memikirkan
nafkah untuk keluarganya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar