Selasa, 28 Juli 2020

TETAP DI RUMAH, BANTU CEGAH PENULARAN COVID - 19

Tema : Covid-19 dan Kegiatan Belajar di Rumah

Karya tulis, Ul Kiyyatul Jannah

Saat libur awalnya senang. Saat belum ada himbauan, saat Indramayu belum ada berita Indonesia terkena covid-19. Tapi setelah itu paradoks, semuanya pun menyesuaikan. Ditambah tugas yang terus menerus berdatangan, tugas diluar pemahaman, kesiapan dan tugas yang menyulitkan. Ceritaku saat libur, hanya di rumah namun sesekali berkumpul bersama teman yang dekat dan bisa dijangkau serta masih steril dari penyebaran virus. Sesekali pula keluar rumah untuk mencari jaringan atau sinyal guna menyelesaikan ataupun mencari tahu tugas sekolah yang diberikan, karena rumahku termasuk kawasan susah sinyal. Banyak rencana yang sudah dipersiapkan untuk libur sekolah namun hampir semuanya mutlak dibatalkan karena untuk membantu pemerintah dalam menangani penyebaran corona virus disiase.

Saat dirumah, banyak pula pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Dengan orang tua yang kurang paham dengan tugas-tugas yang diberikan guru kepadaku. Walau sering rebahan namun tak tenang bila terus mengerjakan tugas, tak fokus dengan orang tua yang selalu menasihati untuk tidak berlama-lama dengan handphone. Bahkan, berlama-lama diam diluar yang sebenarnya mengerjakan tugas dan mencari jaringan atau sinyal pun tetap mendapat teguran mereka. Dari libur ini banyak perubahan, dari jam tidur yang tidak teratur, mandi semuanya, perut sering merasakan lapar, mata perih karena berlama-lama melihat layar handphone atau sinar biru, perjalanan yang dibatasi, bersosial yang dibatasi dan lain sebagainya. Intinya, ceritaku tak jauh beda dengan yang lain. Mungkin yang membedakan, aku tak keseringan diam di rumah dan tak jarang main keluar rumah. Mulai dari kepentingan rumah, pribadi bahkan tugas.

Virus corona, tentang hal tersebut berdampak juga kepada pemudik. Banyak warga yang setelah pulang mudik harus diperiksa di rumah sakit dulu, karena khawatir terjadi apa-apa. Setelah semuanya baik-baik saja tidak adanya gejala Covid-19 maka warga yang telah mudik bisa pulang ke rumah keluarga. Namun, tenaga kesehatan di rumah sakit Indramayu menghadapi kelangkaan pasokan alat-alat kesehatan hal tersebut menimbulkan kekhawatiran meski sejatinya wabah tersebut baru dimulai, untuk sementara setiap pasiennya diberikan antiseptik gratis agar terhindar dari virus Covid-19. Para tenaga medis melihat pasien yang datang dengan gejala khas Covid-19 yaitu demam, batuk, kadang-kadang sakit tenggorokan, sakit paru-paru, sakit dada. Orang lain datang dengan gejala gastro-intestinal yaitu mual, muntah, diare, yang telah diidentifikasi sebagai kemungkinan gejala awal Covid. Mereka juga memperhatikan bahwa para pasien datang dengan mata merah, mata mereka merah di pinggirannya. Pasien yang datang kemudian ternyata positif Covid, mereka bisa melihat penyakitnya di wajah mereka, di mata mereka. Bahkan, UGD rumah sakit sepenuhnya pasien Covid.

Namun, ada beberapa cara pencegahan agar tidak terkena virus ini, yaitu dengan:

  1. Jamu empon empon, jahe merah, biang kunyit, kayu manis, dan sereh. Campuran rempah tersebut dinilai bisa meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tidak sedikit orang yang mengonsumsinya untuk mencegah tertular Covid-19.,
  2. Kemampuan jeruk untuk melawan corona didapat dari kandungan flavonoid berjenis hesperidin di dalamnya. Hesperidin dianggap mampu memberikan perlindungan untuk tubuh dari serangan bakteri dan
  3. Jambu biji
  4. Daun kelor

Selain itu juga harus tetap rajin cuci tangan setiap hari, harus tetap memakai masker di saat bepergian, tetap makan makanan yang sehat dan bergizi, berolahraga yang teratur, berjemur setiap jam tujuh agar sehat, sholat dan berdzikir supaya terhindar dari Covid-19 dan tetap di rumah jika tidak berkepentingan.

...

Aku kangen sekolah, kangen belajar, kangen teman teman, kangen lingkungan sekolah

Duka kan menjadi suka ketika corona pergi dari muka bumi ini

Kedatanganmu membuat orang-orang berlalu lalang

Mencari makanan, kebutuhan sehari hari, demi tetap sehat

Tapi apakah kamu tidak tau corona?

Banyak rakyat-rakyat miskin kehilangan pekerjaan

Banyak orang-orang bertahan hidup demi melawan virusmu

Banyak orang-orang yang selalu dihadapkan kematian setiap hari

Sorak suara keluarga mengasihi semua ruangan

Air mata jatuh deras seperti hujan kemarin malam

Yang disambut guntur berita duka selalu datang silih berganti tanpa henti

Aku harap bumiku lekas sembuh dari duka tak kunjung henti

Aku harap kau cepat pergi darinya bumi ini corona

Semua orang ingin tenang damai dan tentram

Dan tertidur pulas tak lagi memikirkan nafkah untuk keluarganya

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar