Selasa, 21 April 2020

MENGEMBANGKAN MINAT BACA UNTUK MELATIH KEMAMPUAN LITERASI


Pemateri: Litya Surisdani Anggraeniko, S. H. (Duta Perpustakaan Jawa Barat Tahun 2018) dan Suryana Hafidin S. Pd. (Duta Perpustakaan Jawa Barat Tahun 2019)

Buku adalah salah satu media kita mencari ilmu, seperti dalam pepatah “Buku adalah gudang ilmu” dan “Buku adalah jendela dunia” namun sayang sekali, semakin hari semakin sempit peluang baca bagi para pembaca. Seharusnya kita meluangkan waktu beberapa menit untuk membaca buku agar kemampuan membaca kita menjadi terbiasa. Kemampuan membaca adalah sebuah kegemaran dan sebuah kebahagiaan bagi para pecinta baca.  Kemampuan membaca juga harus diseimbangkan dengan kemampuan menulis. Kegiatan menulis yang kita lakukan setiap hari akan membuat tulisan menjadi sebuah kreatifitas dan menciptakan perubahan bagi diri kita sendiri. Kemampuan membaca setiap orang berbeda-beda, seperti halnya untuk siswa SD/SMP harus 200 kata permenit itu sedangkan untuk siswa SMA/SMK harus 250 kata permenit.

Kegiatan membaca tidak hanya sekedar sebuah kegiatan, namun juga memiliki manfaat yang baik, diantaranya adalah:
1.      Mendapat informasi
2.      Menambah wawasan
3.      Mendapat ilmu pengetahuan

Untuk mengembangkan minat baca seseorang, kita perlu menumbuhkan cinta buku pada diri kita sendiri. Dari hal yang paling kecil sampai menjadi sesuatu yang paling besar. Sebagai contoh, menumbuhkan minat baca dari buku yang kita suka tidak harus buku yang paling susah untuk dipahami. Namun jika buku yang kita suka memiliki ketebalan yang membuat kita malas membukanya maka alangkah baiknya untuk melakukan kegiatan membaca cepat. Beberapa cara membaca cepat, antara lain:
1.      Jangan membaca dengan bergumam
2.      Jangan membolak balik buku
3.      Jangan membaca dengan bersandar
4.      Arahkan matamu pada buku
5.      Posisi tubuh harus tegap

Ditulis oleh : Angelica Aura Putri
Ditulis ulang oleh : Wisna Sari

MENGEMBANGKAN MINAT BACA DENGAN GERAKAN LITERASI


Pemateri: Litya Surisdani Anggraeniko, S. H. (Duta Perpustakaan Jawa Barat Tahun 2018) dan Suryana Hafidin S. Pd. (Duta Perpustakaan Jawa Barat Tahun 2019)

Najwa Shibab, seorang duta baca nasional mengartikan bahwa membaca adalah mengeja atau melafalkan apa yang tertulis, dengan membaca wawasan akan semakin luas, menambah ilmu pengetahuan dan mendapatkan banyak informasi. Karena buku adalah jendela dunia. Sedangkan literasi adalah sebuah kemampuan untuk mengembangkan minat baca pada diri seseorang. Literasi tidak hanya sekedar membaca tapi juga bisa dengan cara mendengarkan kemudian menulis apa yang didengar. Membaca dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan membaca cepat. Hitungan untuk Jenjang SD/SMP harus 200 kata permenit sedangkan untuk SMA/SMK harus 250-350 kata permenit. Adapun beberapa tips membaca cepat antara lain:
1.      Jangan membaca dengan bergumam
2.      Jangan membaca dengan bersandar
3.      Janngan membolak-balikan lembar buku yang sedang dibaca

Salah satu upaya untuk menggalakan minat baca di kalangan para pelajar adalah dengan mengadakan dan memberikan program-program Gerakan Literasi Sekolah. Salah satunya dengan memanfaatkan adanya gedung perpustakaan sekolah. Para peserta didik harus menyempatkan sepuluh menitnya untuk membaca buku pada jam istirahat di perpustakaan.

Ditulis oleh : Putiani
Ditulis ulang oleh : Angelica Aura P.

PENTINGNYA MEMBACA BAGI KEHIDUPAN BERMASYARAKAT


Pemateri: Litya Surisdani Anggraeniko, S. H. (Duta Perpustakaan Jawa Barat Tahun 2018) dan Suryana Hafidin S. Pd. (Duta Perpustakaan Jawa Barat Tahun 2019)
                                                                          
Literasi adalah kemampuan untuk mengembangkan minat baca dan keterampilan dalam membaca sedangkan pengertian membaca adalah menyampaikan isi dari bacaan yang dibaca. Membaca dapat dilakukan dengan membaca cepat. Beberapa tips membaca cepat, antara lain:
1.      Membaca ditempat yang kondusif
2.      Arahkan matamu pada buku
3.      Jangan berguman
4.      Posisikan tubuh jangan jongkok
5.      Jangan membolak balik saat membaca

Di kehidupan bermasyarakat literasi memiliki peranan penting, karena literasi tidak hanya membaca ataupun menulis kembali apa yang dibaca tapi juga dapat melihat kemampuan pada diri kita sendiri. Karena pemahaman pada literasi dapat menjadi penyelesaian atau suatu jalan keluar dari problem tertentu. Seperti kata pepatah,  “Rumah tanpa buku bagaikan rumah tanpa jendela.” Oleh karena itu, membaca buku memiliki manfaat penting, diantaranya:
1.      Menambah wawasan.
2.      Menambah ilmu pengetahuan

Keterbatasan seseorang bisa diterjang dengan membaca, selalu yakinkan bahwa kita tidak tahu apa-apa karena semakin kita tidak tahu semakin kita akan selalu haus membaca untuk mencari tahu.

Ditulis oleh : Ida Varihani
Ditulis ulang oleh : Puteri Winenti

LITERASI JEMBATAN PENGHUBUNG KEPINTARAN


Pemateri :  Litya Surisdani Anggraeniko, S. H. dan Suryana Hafidin, S. Pd.

Apakah anda sering mendengar kata “Literasi”? Ya, literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Literasi memang luas namun literasi tidak seluruhnya terkait dengan membaca. Membaca adalah kegiatan meresepsi, menganalisis, dan menginterpretasi yang dilakukan pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dalam media tulisan. Kegiatan membaca meliputi membaca nyaring dan membaca dalam hati. Membaca nyaring adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara membaca keras-keras di depan umum. Sedangkan kegiatan membaca dalam hati adalah kegiatan membaca dengan saksama yang dilakukan untuk mengerti dan memahami maksud atau tujuan penulis dalam media tertulis.

Membaca pun memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Menambah informasi,
2. Mendapatkan wawasan yang luas dalam artian kita bisa mengetahui segala hal dari yang tidak tahu menjadi tahu,
3. Menambah Ilmu pengetahuan dalam artian usaha-usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

Agar dapat membaca dengan baik kita pun membutuhkan kemampuan berbahasa lainnya, yaitu:
1. Menyimak
2.  Menulis
3.  Berbicara

Kamu pasti pernah melihat pertengkaran antar anggota keluarga karena seseorang dalam keluarga tersebut kekurangan ilmu? Ya, benar seperti sabda Rasulullah SAW, “Manusia yang baik adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain.” Dan kamu tahu bagaimana manusia bisa pintar? jika kamu menjawab dengan belajar saja masih kurang cukup, sudah pasti membaca adalah landasan utama manusia bisa pintar, seperti dalam perumpamaan yaitu “Rumah tanpa buku bagaikan rumah tanpa jendela”. Namun, sayang sekali di era sekarang semakin hari semakin sempit peluang bagi para pembaca. Kita sebagai generasi penerus bangsa ini, harus terus menumbuhkan minat baca terutama kepada para siswa, dengan cara:
1. Adanya perpustakaan sekolah
2. Meyakinkan diri sendiri bahwa kita tidak tahu apa-apa, karena semakin banyak kita membaca semakin tidak tahu apa yang kita ketahui

Najwa Shihab, S. H., yang dikenal sebagai seorang presenter dan juga duta baca nasional, beliau mengartikan bahwa membaca adalah upaya merengkuh makna, ikhtiar untuk memahami alam semesta, itulah mengapa buku disebut jendela dunia yang merangsang pikiran agar terus terbuka.

Dari kutipan tersebut, kita tahu bahwa dengan membaca kita bisa menguasai dunia.  Jika kamu malas membaca karena tebalnya buku yang kamu punya, maka manfaatkanlah cara membaca cepat. Cara tersebut dapat membuat kamu cepat selesai menamatkan buku yang kamu baca. Sealain itu, dengan cara membaca cepat kita dapat mempersingkat waktu kita saat membaca sebuah novel, berikut adalah cara membaca dengan cepat:
1. Arahkan matamu ke buku yang hendak kamu baca
2. Kemudian jangan bergumam
3. Posisi tubuh jangan membungkuk
4. Jangan mengganti lembaran buku atau bukunya
5. Jangan melirik ke hal lain karena bisa memecah konsentrasi

Maka dari itu kita sebagai pelajar, sedikitnya harus menyempatkan lima menit dari kegiatan kita untuk membaca buku, karena interpretasi terbesar dan terbaik itu adalah ilmu maka dari itu marilah kita mencari ilmu melalui media buku dan kegiatan belajar mengajar di sekolah kita agar kita memiliki wawasan luas dan menjadi pintar.


Ditulis oleh :  Putri Winenti
Ditulis ulang oleh : Hanurladin