Pemateri
: Litya Surisdani Anggraeniko, S. H. dan
Suryana Hafidin, S. Pd.
Apakah
anda sering mendengar kata “Literasi”? Ya, literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada
seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis,
berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu
yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Literasi memang luas namun literasi tidak seluruhnya
terkait dengan membaca. Membaca adalah kegiatan meresepsi, menganalisis,
dan menginterpretasi yang dilakukan pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak
disampaikan oleh penulis dalam media tulisan. Kegiatan membaca meliputi membaca
nyaring dan membaca dalam hati. Membaca nyaring adalah kegiatan membaca yang
dilakukan dengan cara membaca keras-keras di depan umum. Sedangkan kegiatan
membaca dalam hati adalah kegiatan membaca dengan saksama yang dilakukan untuk
mengerti dan memahami maksud atau tujuan penulis dalam media tertulis.
Membaca pun memiliki beberapa manfaat, antara
lain:
1. Menambah
informasi,
2. Mendapatkan
wawasan yang luas dalam artian kita bisa mengetahui segala hal dari yang tidak tahu menjadi tahu,
3. Menambah
Ilmu pengetahuan dalam artian usaha-usaha
sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup
pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Agar dapat membaca dengan baik kita pun
membutuhkan kemampuan berbahasa lainnya, yaitu:
1. Menyimak
2. Menulis
3. Berbicara
Kamu
pasti pernah melihat pertengkaran antar anggota keluarga karena seseorang dalam
keluarga tersebut kekurangan ilmu? Ya, benar seperti sabda Rasulullah SAW, “Manusia
yang baik adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain.” Dan kamu tahu
bagaimana manusia bisa pintar? jika kamu menjawab dengan belajar saja masih kurang
cukup, sudah pasti membaca adalah landasan utama manusia bisa pintar, seperti
dalam perumpamaan yaitu “Rumah tanpa buku bagaikan rumah tanpa jendela”. Namun,
sayang sekali di era sekarang semakin hari semakin sempit peluang bagi para
pembaca. Kita sebagai generasi penerus bangsa ini, harus terus menumbuhkan
minat baca terutama kepada para siswa, dengan cara:
1. Adanya
perpustakaan sekolah
2. Meyakinkan
diri sendiri bahwa kita tidak tahu apa-apa, karena semakin banyak kita membaca
semakin tidak tahu apa yang kita ketahui
Najwa
Shihab, S. H., yang dikenal sebagai seorang presenter dan juga duta baca nasional,
beliau mengartikan bahwa membaca adalah upaya merengkuh makna, ikhtiar untuk
memahami alam semesta, itulah mengapa buku disebut jendela dunia yang merangsang
pikiran agar terus terbuka.
Dari
kutipan tersebut, kita tahu bahwa dengan membaca kita bisa menguasai
dunia. Jika kamu malas membaca karena
tebalnya buku yang kamu punya, maka manfaatkanlah cara membaca cepat. Cara
tersebut dapat membuat kamu cepat selesai menamatkan buku yang kamu baca.
Sealain itu, dengan cara membaca cepat kita dapat mempersingkat waktu kita saat
membaca sebuah novel, berikut adalah cara membaca dengan cepat:
1. Arahkan
matamu ke buku yang hendak kamu baca
2. Kemudian
jangan bergumam
3. Posisi
tubuh jangan membungkuk
4. Jangan
mengganti lembaran buku atau bukunya
5. Jangan
melirik ke hal lain karena bisa memecah konsentrasi
Maka
dari itu kita sebagai pelajar, sedikitnya harus menyempatkan lima menit dari
kegiatan kita untuk membaca buku, karena interpretasi terbesar dan terbaik itu
adalah ilmu maka dari itu marilah kita mencari ilmu melalui media buku dan
kegiatan belajar mengajar di sekolah kita agar kita memiliki wawasan luas dan
menjadi pintar.
Ditulis
oleh : Putri Winenti
Ditulis ulang oleh
: Hanurladin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar