Selasa, 21 April 2020

LITERASI JEMBATAN PENGHUBUNG KEPINTARAN


Pemateri :  Litya Surisdani Anggraeniko, S. H. dan Suryana Hafidin, S. Pd.

Apakah anda sering mendengar kata “Literasi”? Ya, literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Literasi memang luas namun literasi tidak seluruhnya terkait dengan membaca. Membaca adalah kegiatan meresepsi, menganalisis, dan menginterpretasi yang dilakukan pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dalam media tulisan. Kegiatan membaca meliputi membaca nyaring dan membaca dalam hati. Membaca nyaring adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara membaca keras-keras di depan umum. Sedangkan kegiatan membaca dalam hati adalah kegiatan membaca dengan saksama yang dilakukan untuk mengerti dan memahami maksud atau tujuan penulis dalam media tertulis.

Membaca pun memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Menambah informasi,
2. Mendapatkan wawasan yang luas dalam artian kita bisa mengetahui segala hal dari yang tidak tahu menjadi tahu,
3. Menambah Ilmu pengetahuan dalam artian usaha-usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

Agar dapat membaca dengan baik kita pun membutuhkan kemampuan berbahasa lainnya, yaitu:
1. Menyimak
2.  Menulis
3.  Berbicara

Kamu pasti pernah melihat pertengkaran antar anggota keluarga karena seseorang dalam keluarga tersebut kekurangan ilmu? Ya, benar seperti sabda Rasulullah SAW, “Manusia yang baik adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain.” Dan kamu tahu bagaimana manusia bisa pintar? jika kamu menjawab dengan belajar saja masih kurang cukup, sudah pasti membaca adalah landasan utama manusia bisa pintar, seperti dalam perumpamaan yaitu “Rumah tanpa buku bagaikan rumah tanpa jendela”. Namun, sayang sekali di era sekarang semakin hari semakin sempit peluang bagi para pembaca. Kita sebagai generasi penerus bangsa ini, harus terus menumbuhkan minat baca terutama kepada para siswa, dengan cara:
1. Adanya perpustakaan sekolah
2. Meyakinkan diri sendiri bahwa kita tidak tahu apa-apa, karena semakin banyak kita membaca semakin tidak tahu apa yang kita ketahui

Najwa Shihab, S. H., yang dikenal sebagai seorang presenter dan juga duta baca nasional, beliau mengartikan bahwa membaca adalah upaya merengkuh makna, ikhtiar untuk memahami alam semesta, itulah mengapa buku disebut jendela dunia yang merangsang pikiran agar terus terbuka.

Dari kutipan tersebut, kita tahu bahwa dengan membaca kita bisa menguasai dunia.  Jika kamu malas membaca karena tebalnya buku yang kamu punya, maka manfaatkanlah cara membaca cepat. Cara tersebut dapat membuat kamu cepat selesai menamatkan buku yang kamu baca. Sealain itu, dengan cara membaca cepat kita dapat mempersingkat waktu kita saat membaca sebuah novel, berikut adalah cara membaca dengan cepat:
1. Arahkan matamu ke buku yang hendak kamu baca
2. Kemudian jangan bergumam
3. Posisi tubuh jangan membungkuk
4. Jangan mengganti lembaran buku atau bukunya
5. Jangan melirik ke hal lain karena bisa memecah konsentrasi

Maka dari itu kita sebagai pelajar, sedikitnya harus menyempatkan lima menit dari kegiatan kita untuk membaca buku, karena interpretasi terbesar dan terbaik itu adalah ilmu maka dari itu marilah kita mencari ilmu melalui media buku dan kegiatan belajar mengajar di sekolah kita agar kita memiliki wawasan luas dan menjadi pintar.


Ditulis oleh :  Putri Winenti
Ditulis ulang oleh : Hanurladin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar