Hasan Haririe, S. Pd. I., kepala SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur yang kerap disapa Pak Hasan.
Beliau terlahir dari keluarga petani sederhana disebuah desa wilayah Indramayu
bagian barat pada 18 Oktober 1981 tepat di Desa Wirakanan Kec. Kandanghaur Kab.
Indramayu. Beliau adalah anak tertua pertama laki-laki dari ketiga adik
perempuannya. Sejak kecil, beliau dididik oleh orang tuanya untuk selalu
bersikap adil dan sabar kepada adik-adiknya. Dari latar belakang keluarga yang seperti
itu membuat jiwa pemimpin muncul sejak
beliau masih kecil.
Beliau
memulai pendidikannya di sekolah dasar MI PUI Kemped pada tahun 1987 dan lulus
tahun 1993. Lalu melanjutkan sekolah ke MTS Al-Mukhlashun Wirakanan pada tahun
1993 sampai dengan tahun 1996. Kemudian beliau memutuskan untuk tidak
melanjutkan sekolahnya dan memilih pondok pesantren Cadang Pinggan di daerah Kertasemaya untuk memperdalami ilmu agamanya. Namun,
semua dilakukan hanya dalam kurun waktu satu tahun, setelah itu beliau
memutuskan untuk melanjutkan sekolah pendidikan menengahnya pada tempat yang
sama selama tiga tahun, dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2000, di MAI YAPIN
Kertasemaya. Setelah lulus, beliau tidak langsung keluar dari pondok pesantren
namun tetap melanjutkan kegiatan mengajinya kembali hingga satu tahu di pondok
pesantren Cirebon juga diajarkan dasar-dasar komputer di kampus EL-Rahma
Cirebon.
Pada
tahun 2001 sampai tahun 2004, beliau sudah mulai mengajar di Madrasah Diniyah
Awaliyah, di Madrasah Tsanawiyah dan di masjid terdekat untuk mengajar mengaji.
Belum cukup dengan pengalamannya, beliau memutuskan untuk merantau ke kota di daerah Jakarta dan melanjutkan pedidikan tingginya di STAI AL-Hikmah
Jakarta pada tahun 2005 dan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam di
tahun 2009.
Setelah
mendapat gelar sarjananya, beliau kembali ke tanah kelahiran dan ditunjuk oleh
Ketua Yayasan, Drs., Moh. Amin M.Ag. untuk menjadi Kepala SMK Bangun Bangsa
Mandiri yang ketiga setelah Bpk. Nasrul
Ngarif, S. Pd. I yang saat itu masih berdomisili di daerah Gabus Wetan. SMK
Bangun Bangsa Mandiri, pada masa itu masih memiliki satu jurusan yaitu Teknik
Komputer dan Jaringan dan memiliki 3 ruang belajar dengan jumlah siswa kurang
dari 100 siswa. Tenaga Pendidik dan Kependidikan sekitar 20 orang.
Seperti
orang baru pada umumnya, yang beliau lakukan ketika pertama kali menjabat
sebagai kepala sekolah adalah memperkenalkan dirinya kepada warga sekolah dan
berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan baru yang ia pimpin. Sebagai
pemimpin yang berkeinginan dan memiliki kewajiban agar sekolah yang ia pimpin
maju, beliau membuat dan menyiapkan beberapa perubahan untuk SMK Bangun Bangsa
Mandiri, diantaranya membuat visi misi dan slogan yang sekarang dikenal oleh
khalayak umum yaitu, ‘’Memutus Garis
Kemiskinan, Mengawal Potensi Anak Bangsa’’.
‘’Tugas seorang pemimpin tidak hanya mengatur
saja, namun juga membimbing murid-murid agar lebih baik dan bermoral, apalagi
soal agamisnya.” Tutur Pak Hasan saat diwawancarai. ‘’Saya selalu memantau mereka yang tidak disiplin dan sulit diatur agar
membuat perubahan dari dirinya sendiri.’’ Lanjut beliau kemudian.
Beliau
berpendapat bahwa menjadi kepala sekolah itu harus memiliki karakter jujur dan
terbuka. Mampu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dalam artian bisa
menjadi solusi bagi dirinya sendiri, guru dan peserta didik. Kepala sekolah
juga tidak boleh otoriter, harus mau menerima kritik dan mempertimbangkan
pendapat orang lain dalam mengambil keputusan. Kepala sekolah juga harus adil
dan mampu mencegah tumbuhnya benih-benih perselihan antar guru dan menjaga
solidaritas personil serta supel dan rendah hati. Kepala sekolah harus bisa
bergaul dengan semua kalangan, baik dengan para pejabat maupun masyarakat awam,
karena menurut beliau jabatan itu amanah yang harus dipertanggungjawabkan bukan
sesuatu yang pantas dibanggakan.
Berkat
kegigihan dan keuletan beliau, selama sembilan tahun memimpin, SMK Bangun
Bangsa Mandiri yang sekarang berdomisili tetap di Desa Wirakanan Kec.
Kandanghaur Kab. Indramayu sudah bisa menampung jumlah siswa yang lebih banyak
dengan jumlah siswa lebih dari seratus siswa setiap tahunnya.
Terima
kasih Pak Hasan, sekarang SMK Bangun Bangsa Mandiri sudah maju.
Dari kesemuanya, ada satu hal yaitu semua atas kehendak Allah. 😊🙏
BalasHapus