Senin, 20 Januari 2020

PROFIL KEPALA SMK BANGUN BANGSA MANDIRI KANDANGHAUR




Hasan Haririe, S. Pd. I., kepala SMK Bangun Bangsa Mandiri Kandanghaur yang kerap disapa Pak Hasan. Beliau terlahir dari keluarga petani sederhana disebuah desa wilayah Indramayu bagian barat pada 18 Oktober 1981 tepat di Desa Wirakanan Kec. Kandanghaur Kab. Indramayu. Beliau adalah anak tertua pertama laki-laki dari ketiga adik perempuannya. Sejak kecil, beliau dididik oleh orang tuanya untuk selalu bersikap adil dan sabar kepada adik-adiknya. Dari latar belakang keluarga yang seperti itu membuat  jiwa pemimpin muncul sejak beliau masih kecil.

Beliau memulai pendidikannya di sekolah dasar MI PUI Kemped pada tahun 1987 dan lulus tahun 1993. Lalu melanjutkan sekolah ke MTS Al-Mukhlashun Wirakanan pada tahun 1993 sampai dengan tahun 1996. Kemudian beliau memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya dan memilih pondok pesantren Cadang Pinggan di daerah Kertasemaya  untuk memperdalami ilmu agamanya. Namun, semua dilakukan hanya dalam kurun waktu satu tahun, setelah itu beliau memutuskan untuk melanjutkan sekolah pendidikan menengahnya pada tempat yang sama selama tiga tahun, dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2000, di MAI YAPIN Kertasemaya. Setelah lulus, beliau tidak langsung keluar dari pondok pesantren namun tetap melanjutkan kegiatan mengajinya kembali hingga satu tahu di pondok pesantren Cirebon juga diajarkan dasar-dasar komputer di kampus EL-Rahma Cirebon.

Pada tahun 2001 sampai tahun 2004, beliau sudah mulai mengajar di Madrasah Diniyah Awaliyah, di Madrasah Tsanawiyah dan di masjid terdekat untuk mengajar mengaji. Belum cukup dengan pengalamannya, beliau memutuskan untuk merantau ke kota di daerah Jakarta dan melanjutkan pedidikan tingginya di STAI AL-Hikmah Jakarta pada tahun 2005 dan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam di tahun 2009.

Setelah mendapat gelar sarjananya, beliau kembali ke tanah kelahiran dan ditunjuk oleh Ketua Yayasan, Drs., Moh. Amin M.Ag. untuk menjadi Kepala SMK Bangun Bangsa Mandiri yang ketiga setelah  Bpk. Nasrul Ngarif, S. Pd. I yang saat itu masih berdomisili di daerah Gabus Wetan. SMK Bangun Bangsa Mandiri, pada masa itu masih memiliki satu jurusan yaitu Teknik Komputer dan Jaringan dan memiliki 3 ruang belajar dengan jumlah siswa kurang dari 100 siswa. Tenaga Pendidik dan Kependidikan sekitar 20 orang.

Seperti orang baru pada umumnya, yang beliau lakukan ketika pertama kali menjabat sebagai kepala sekolah adalah memperkenalkan dirinya kepada warga sekolah dan berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan baru yang ia pimpin. Sebagai pemimpin yang berkeinginan dan memiliki kewajiban agar sekolah yang ia pimpin maju, beliau membuat dan menyiapkan beberapa perubahan untuk SMK Bangun Bangsa Mandiri, diantaranya membuat visi misi dan slogan yang sekarang dikenal oleh khalayak umum yaitu, ‘’Memutus Garis Kemiskinan, Mengawal Potensi Anak Bangsa’’.

’Tugas seorang pemimpin tidak hanya mengatur saja, namun juga membimbing murid-murid agar lebih baik dan bermoral, apalagi soal agamisnya.” Tutur Pak Hasan saat diwawancarai. ‘’Saya selalu memantau mereka yang tidak disiplin dan sulit diatur agar membuat perubahan dari dirinya sendiri.’’ Lanjut beliau kemudian.






Beliau berpendapat bahwa menjadi kepala sekolah itu harus memiliki karakter jujur dan terbuka. Mampu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dalam artian bisa menjadi solusi bagi dirinya sendiri, guru dan peserta didik. Kepala sekolah juga tidak boleh otoriter, harus mau menerima kritik dan mempertimbangkan pendapat orang lain dalam mengambil keputusan. Kepala sekolah juga harus adil dan mampu mencegah tumbuhnya benih-benih perselihan antar guru dan menjaga solidaritas personil serta supel dan rendah hati. Kepala sekolah harus bisa bergaul dengan semua kalangan, baik dengan para pejabat maupun masyarakat awam, karena menurut beliau jabatan itu amanah yang harus dipertanggungjawabkan bukan sesuatu yang pantas dibanggakan.

Berkat kegigihan dan keuletan beliau, selama sembilan tahun memimpin, SMK Bangun Bangsa Mandiri yang sekarang berdomisili tetap di Desa Wirakanan Kec. Kandanghaur Kab. Indramayu sudah bisa menampung jumlah siswa yang lebih banyak dengan jumlah siswa lebih dari seratus siswa setiap tahunnya.

Terima kasih Pak Hasan, sekarang SMK Bangun Bangsa Mandiri sudah maju.

1 komentar:

  1. Dari kesemuanya, ada satu hal yaitu semua atas kehendak Allah. 😊🙏

    BalasHapus